Tata Krama Dalam Meruqyah

Adapun tata krama yang paling pokok antara lain:
  1. Tataplah pasien dengan tatapan kasih sayang seakan-akan kita merasakan apa yang mereka rasakan, jangan sekali-kali memperlakukan pasien seperti musuh dengan menvonis sebelum melakukan diagnosis dan melakukan ruqyah, misalkan dengan mengatakan “salah kamu memakai jimat, percaya tahayul, ngamalin apa yang tidak dilakukan Nabi, dll”;
  2. Jika ingin menasehati pasien hendaknya menggunakan susunan kata yang baik, hargai dia sebagai saudara seiman, orang mau taubat jangan di omelin melulu tanpa memberikan solusi;
  3. Luruskan akidahnya, beri pengertian bahwa kesembuhan datang dari Allah SWT. Kalau dia ingin berobat dengan Al-Qur’an maka ikuti Al-Qur’an, jangan tergantung pada peruqyah/dokter/thabib. Supaya dengan pengertian yang kita berikan ia sadar bahwa tempat bergantung diri adalah kepada Allah, selanjutnya ajarkan ia ruqyah mandiri dengan bacaan yang mudah saja;
  4. Beri motivasi kepada pasien, boleh menjelaskan penyebab sakitnya namun jangan lupa memberikan solusi kepadanya;
  5. Kalau pasien itu lawan jenis maka hendaknya besertaan dengan mahrom, agar tidak menjadi fitnah;
  6. Ketika jin mulai menguasai/merasuki maka suruh tenang, tarik nafas, minum dan istirahat. Jangan meneruskan dulu sebab akan membuat tubuh pasien menjadi ngedrop. Jika jin yang merasuki melalui jalur marah di usahakan bacaan ruqyahnya di baca lembut.
(Panduan Ringkas JRA)